RSS
Write some words about you and your blog here

Stres Baik vs Stres Buruk

Respon stres adalah semacam tanggapan cepat terhadap situasi-situasi kritis, misalnya saat kamu harus menginjak pedal gas secara tepat untuk menghindari kecelakaan, bersiap untuk menari disebuah pertunjukkan akbar, atau saat bersiap menghadapi ujian akhir. Stres kecil itu justru membantumu untuk mantap menghadapi tantangan didepanmu. Setelah itu, kamu pun kembali lagi ke kondisi normal dengan respon seperti biasanya. Stres yang seperti itu dinamakan stres yang baik.

Namun, respon stres tidak selalu dapat segera surut ke kondisi normal. Kejadian berat yang sedang berlangsung atau problem pelik yang berlangsung lama, seperti berpindah kerumah baru, atau orang tua yang selalu bertengkar dan memutuskan untuk bercerai, dapat menimbulkan stres berkepanjangan. Hal itu berakibat nggak baik buat kesehatan tubuh. Tentu saja, stres seperti ini tergolong stres yang buruk.

Penyebab Stres Berlebihan
Stres yang cukup dan terkendali dapat berguna buatmu. Namun stres yang berlebihan justru membuatmu kesulitan berkonsentrasi pada materi yang seharusnya dipelajari.

Hal-hal lain yang mungkin menyebabkan seseorang menderita stres berat :
Ancaman kekerasan dari seseorang
Hubungan rusak atau tertimpa tragedi. Misalnya karena konflik keluarga atau perasaan emosional luar biasa yang menyertai kesedihan saat dilanda patah hati atau ditinggal mati oleh orang yang disayangi.
Berbagai masalah yang berkaitan dengan tugas sekolah terutama karena ketidakmampuan belajar.
Jadwal yang sangat padat sehingga nggak punya cukup waktu buat istirahat dan bersantai.
Trauma berat setelah mengalami kejadian luar biasa, seperti kecelakaan yang dahsyat, bencana alam, atau serangan fisik seperti perkosaan dan perampokan.

Tanda Stres Berlebihan
~ Gelisah dan panik
~ Nggak berminat lagi sama kegiatan yang disenangi.
~ Selera makan hilang.
~ Kelihatan capek atau kurang energi.
~ Merasa nggak berharga.
~ Kehilangan harapan.
~ Rasa bersalah yang nggak pada tempatnya.
~ Susah berkonsentrasi dan berpikir jernih.
~ Susah tidur.
~ Merasa terus menerus ada yang menuntut, mempersalahkan, dan mengejar-ngejar.
~ Gampang bete.
~ Sedih atau depresi.

Jika berlanjut, tumpukkan stres psikologis dapat menimbulkan gejala-gejala psikosomatik, yaitu sakit fisik yang disebabkan ketegangan psikis. Psikosomatik dapat berupa gejala ringan, seperti diare, mual, dan muntah. Dapat juga berkaitan dengan penyakit berat, seperti sakit otot dan sendi, radang usus, gangguan fungsi seksual, bahkan penyakit jantung.

Pisang adalah salah satu buah yang bagus dikonsumsi saat stres. Kandungan kalium dalam pisang akan menormalkan denyut jantung. Sementara, kandungan triptofan, potassium, dan vitamin B6 nya akan membantu mengurangi perasaan emosional.

0 komentar:

Posting Komentar