RSS
Write some words about you and your blog here

OPTIMIS

Jangan Bilang “Aku Kalah”!

Sebesar dan seberat apapun kegagalan yang kita terima, jangan bikin kita ngevonis diri bahwa kita ‘kalah’.
Karena kata itu punya pengaruh yang begitu dahsyat bagi psiko kita. Kata itu kelar ngebunuh habis semua keoptimisan yang tersebar di seluruh sudut jiwa kita. Dan kelar ngeproduksi sekaligus ngembangbiakin rasa pesimis, nyerah dan putus asa, yang dalam sekejap jiwa nggak berdaya karenanya.
Padahal sesuai yang kita ketahui, sebenarnya istilah kegagalan itu nggak ada. cuma kesuksesan yang tertunda beberapa saat saja. Andai kita mau sabar sedikit untuk bertahan nggak nyerah kita bakal ngedapatin tuh sukses.
Ganti dengan kata ‘akulah pemenangnya!’ yang semestinya kita teriakin sekeras mungkin pada dunia.

Pasti Menang

Sekali lagi, beraniin diri tuk bilang ‘akulah pemenangnya’ pada dunia, karena kita telah siapin diri lahir batin, sebelum ngdaftarin diri jadi peserta calon orang sukses dikompetisi ini.
Jangan sekali-sekali kita ijinin rasa ragu akan kemenangan mampir apalagi sampe nempel di jiwa kita. Jangan pernah pula untuk coba-coba ngantisipasi kekalahan saat kita udah di depan rival. Karena kekalahan nggak bakal pernah terjadi sama kita.
Jangan sampe pula ada sesuatu apapun yang bikin kita ngerasa was-was, bikin perasaan kita selalu di hantui kegagalan dan kekalahan.
Ingat! Kita dinyatakan hampir kalah ketika kita terlalu mengantisipasi kekalahan.

Jangan Mengeluh!

Mulai dulu sampai sekarang, yang bikin negara kita repot kebingungan adalah jumlah pengangguran yang makin meningkat. Karena untuk mengurusi mereka pemerintah banyak ngeluarin pikiran, dana dan tenaga.
Ribuan ide muncul cuma untuk mikirin peluang kerja mereka. Triliyunan dana telah terkucur untuk ngusahakan lapangan kerja bagi mereka. Dan nggak sedikit tenaga terkuras mondar-mandir ngurusi mereka.
Tahu kenapa pemerintah kesulitan atasi mereka?
Karena hanya mereka lah satu-satunya warga yang banyak mengeluh. Nggak pernah usaha dan bersyukur. Dalam hidup mereka, selalu ngerasa nggak bisa berbuat apapun, ngerasa selalu kurang puas, ngerasa diperlakukan nggak adil sama Tuhan.
Mereka kurang yakin bahwa mereka punya potensi seperti yang lain tuk jadi pekerja yang baik. Mereka ragu akan kemampuan skill yang mereka punya. Mereka nggak nyadar kalau mereka punya beberapa bakat yang sangat nguntungin kalau dikembangin.

0 komentar:

Posting Komentar